Jumat, 06 Februari 2009

Kekuatan Itu Bernama Mimpi

Renungan kembali menghampiri diriku. Aku bisa saja bermimpi menjadi salah satu orang penting di negeri ini, tapi layakkah aku berangan-angan seperti itu padahal menjadi nomor satu di lingkunganku saja hampir tidak pernah?

Bangun, bangun! Dunia ini bukan pentas mimpi!

Itu egoku yang berkata. Bukan batinku! Aku bukan orang yang lemah seperti itu!

Kau bukan siapa-siapa! Lihat dirimu, apa yang pernah kau lakukan di sekitarmu? Karya apa yang telah kau hasilkan selama ini? Pernahkah kau membuat orang tuamu bangga? Pernahkah kau membuat orang-orang terpukau karena kehebatanmu? Pernahkah kau menjadi pemimpin yang sukses menjalankan amanah dari orang-orang yang mengharapkanmu?!!

Tidak pernah. Satupun.
Nah, kau yang menjawabnya sendiri. Tak ada lagi harapan. Selamanya kau hanya akan menjadi orang ke sekian yang tak penting. Kau akan selalu berada di belakang, tertutup oleh orang-orang yang senantiasa berbuat dan berkarya! Kau takkan bisa berada di depan mereka!
Aku rapuh. Kakiku seperti tak sanggup lagi menyangga badanku. Apakah benar aku tak mempunyai hak untuk menjadi seseorang yang berguna untuk bangsa ini, sesuatu yang menjadi impianku selama ini?
TIDAK!!!!
Jika aku menuruti "setan" kecil yang bersemayam di dalam hatiku, sungguh, alangkah bodohnya diriku ini!
Sekian lama aku berada dalam lingkaran pemikiran antara kepastian dan ketidakmungkinan. Batinku menjelajah semua teori yang mengandung probabilitas di antara kemustahilan. Dan aku sampai pada sebuah elemen parsial yang mewakili sebuah benda konkret yang bernama kesuksesan. Elemen itu senantiasa bermukim dalam setiap jiwa pemikiran manusia. Elemen itu selalu ada dalam batin seseorang. Bahkan elemen itu tak pernah henti menemani hidup dari semua orang. Hanya, tak semua orang mampu mengkonversikan elemen itu sebagai sebuah substansi yang dapat mengubah keseluruhan hidupnya. Kawan, akhirnya aku menyadari. Elemen itulah yang nantinya akan mengubah hidupku selamanya. Elemen itu benama mimpi.
Percayakah kau kawan, bahwa "benda kecil" seperti mimpi dapat melakukan sesuatu yang sangat besar?
Kawan, coba tanyakan apa yang menjadi kekuatan utama yang melandasi kesuksesan seseorang. Aku yakin, kekuatan utama yang pertama kali mereka himpun untuk meraih sukses mereka adalah mimpi dan harapan dari kesuksesan itu sendiri.
Orang frustasi sering berkata, "Kesuksesan itu sudah dari sononya. Jadi ngapain kita usaha?!"
Benarkah?
Aku ingin menanyakan satu hal. Jika ada orang yang dilahirkan dengan kondisi miskin, tuli, dan dicap idiot, bagaimana pandangan Anda mengenai orang tersebut? Jangankan menyebutnya sebagai manusia yang bermakna, untuk sekedar menganggapnya ada pun masih untung.

Tapi lihatlah apa yang Thomas Alva Edison lakukan. Berkat kemauan keras dan prinsip hidupnya yang mengatakan bahwa "bakat itu adalah 1% ilham ditambah 99% kerja keras”, ia menjadi penemu yang disegani bahkan hingga puluhan tahun setelah kematiannya.

James Watt juga bukan tidak pernah gagal. Pada saat itu, Watt sama sekali tidak pernah mengoperasikan mesin uap. Hanya saja, keinginannya untuk tetap berusaha untuk membuat satu model mesin membara dalam hatinya. Walaupun gagal, dia tetap melanjutkan percobaannya. Dia kemudian secara terpisah menemukan pentingnya energi panas yang ditimbulkan dan diserap oleh tiap-tiap obyek untuk mengerti lebih jauh tentang mesin. Akhirnya pada tahun 1765 dia berhasil membuat sebuah model mesin yang dapat bekerja dengan baik.

Di sekolah dasar, Orville pernah dikeluarkan dari sekolah. Namun mimpinya dengan Wilbur -yang kini kita kenal dengan Wright bersaudara- untuk membuat pesawat terbang telah mengantarnya menjadi seseorang yang berpengaruh dalam peradaban di dunia ini.





Ikal dan Arai pun tak pernah berhenti bermimpi untuk menjejakkan kakinya di Sorbonne University. Padahal, jika kita melihat seorang anak kecil yang bersekolah di SD yang lebih mirip kandang kambing, di mana sekolah tersebut terletak di desa yang bahkan tak terjangkau citra satelit untuk dimuat di peta (ini hanyalah sebuah analogi untuk mengibaratkan bagaimana desa tersebut begitu tak dianggap), apakah pandangan Anda? Kita semua tentu akan berkata, "Percuma saja sekolah kalau tempat sekolahnya kayak gitu". Nyatanya, apa hasilnya? Cita-cita mereka tercapai. Kekuatan mimpi menunjukkan keajaibannya kepada dua bocah Belitong itu. Mereka adalah sang pemimpi sejati.


Semua hasil karya mereka takkan pernah ada di muka bumi ini jika mereka tak memiliki mimpi untuk mewujudkannya. Dan aku tak akan pernah berhenti bermimpi. Bermimpi menjadi seseorang yang luar biasa. Bermimpi menjadi penulis novel yang namanya terdengar seantero Indonesia dan Asia Tenggara. Bermimpi menjadi seseorang yang berpengaruh penting dalam penanganan bencana di negeri ini. Atau bermimpi untuk bisa mewujudkan keinginan besarku, yaitu berkeliling Inggris untuk mengunjungi London, Manchester, dan Liverpool.

Lagi-lagi suara itu datang. Hei, Bung! Jangan terlalu banyak bermimpi! Lekas bangun!

Baiklah. Aku memang akan bangun dan mewujudkan semua mimpi-mimpiku.
Dan suara itu terdiam untuk selamanya.

6 komentar:

  1. njajal nang..
    bacany bsok lg..

    BalasHapus
  2. canggih juga tulisannya nang,,
    emang mimpimu apa nang?? he..

    BalasHapus
  3. apa nang???
    aku bingung!!

    pemaksaan kwe!!!



    jajal ana lagune . .



    hello - biarkan berlalu

    BalasHapus
  4. Mimpi..jadi inget lgune Anggun..
    ayo jgn takut bermimpi..
    asal jgn mimpi basah...
    hiiii...
    bagus bagus...
    tapi bagusan yg ada gambr tangane nang..
    lebih njero...
    dalem gitu...

    *Hana*

    BalasHapus
  5. anggun c. sasmita pernah bilang dalam salah satu infotainment (kebetulan nonton aja ^_^):
    " nasihat bapakku nggak akan pernah aku lupain ... begini katanya,' kalau kamu punya mimpi, bangunlah, cuci mukamu, lakukan apa pun yang bisa mewujudkan mimpi itu di dunia nyata. jangan malah tidur lagi karena keenakan bermimpi'".
    kalau dipikir-pikir, mungkin itulah jawaban dari kebanyakan orang pesimistis dan skeptis yang menganggap 'percuma orang punya MIMPI DAN HARAPAN.. toh cuma bikin males, lagian kalo udah takdir ya jalanin aja!'.
    jawabanku 'TAKDIR MBAHMU?'
    terlalu dini untuk mengatakan nasib dan takdir seseorang. tapi aku tidak bermaksud membuat penjelasan tentang hal itu. terlalu tinggi dan rumit.

    yang jelas, dengan hadirnya MIMPI DAN HARAPANmu melalui blog MIMPI DAN HARAPAN ini, eksistensimu makin tertancap. dan kau tahu, aku bangga akan itu, kawan. setidaknya aku bukanlah satu-satunya orang (atau temanmu yang lain) yang mendengar cerita, mimpi, khayalan, serta keluh kesahmu. setidaknya, kau akan dapat banyak masukan.

    satu hal lagi kawan, kompetisi kita masih berjalan. siapa pun yang sampai lebih dulu di eropa, harus mendapat sesuatu dari yang datang belakangan. ^_^

    oh ya, aku akan menanti tulisanmu tentang 'dia' ...

    BalasHapus
  6. menjawab pertanyaan dr guntur....

    mimpiku kan udah aku sebutkan tur....

    BalasHapus