Sabtu, 02 Mei 2009

Who are you? Pria atau Cowok?

“Pria itu dewasa, punya pendirian, bertanggung jawab, punya visi misi, berkarisma, hidupnya nggak cuma untuk hari ini.... Beda sama cowok, yang .... (kebalikan dari kata-kata sebelumnya)”. Aku sebenarnya belum tahu iklan apa itu. Apakah film, sinetron, atau hanya maskot produk tertentu. Tapi sesungguhnya apa yang dikatakan satu laki-laki dan dua wanita dalam iklan tersebut membuatku tertarik.

Aku telah merasakan dunia cowok dan dunia pria. Perbedaan kualifikasi antara dua sosok itu begitu terasa di usia-usia sepertiku, di masa-masa transisi dari SMA menjadi mahasiswa. Dunia SMA, masa di mana menurut sebagian besar orang adalah saat-saat terindah dalam hidup, penuh dengan keceriaan dan kesenangan, adalah sangat identik dengan cowok. Hidup para anak SMA kebanyakan belum memiliki orientasi yang pasti dan masih mencari jati diri. Mereka akan melakukan apa saja yang mereka suka dan mengikuti apa saja yang menurut mereka sesuai dengan kepribadian dan karakter mereka. Visi ke depan pun hanya sebatas cita-cita yang masih abu-abu dan belum terfokus pada satu tujuan, sehingga realisasinya pun belum jelas. Sungguh berbeda dengan karakter pria yang biasanya mulai muncul di kala kita terlibat interaksi sebagai mahasiswa, terutama di kala kita tergabung dalam sebuah organisasi. Di masa inilah jiwa SMA kita hilang dan digantikan oleh pemikiran seorang pemuda yang memiliki idealisme dan eksistensi yang kuat. Visi dan misinya mulai tertata dan terancang dengan rapi. Paradigma dan cara pandangnya berubah drastis dan akan terus manatap jauh ke depan. Mental yang sebelumnya manja akan digantikan oleh mental juara yang pantang menyerah dan terus berpikir positif. Inilah sosok seorang pria. Paling tidak inilah cerminan para pria yang aku temui di kampusku.

Itu jika kita melihat dari sudut pandang pria. Jika melihat dari sudut pandang wanita, perubahan yang akan aku bahas di sini bukanlah perubahan wanita itu sendiri, melainkan cara wanita melihat pria –dan juga cowok. Cewek-cewek SMA akan melihat cowok hanya sebatas apakah cowok itu tampan, keren, atau populer. Bandingkan dengan wanita dewasa yang tentu akan melihat lebih dari itu. Karisma bagi mereka akan sangat menentukan apakah pria itu menarik atau tidak. Kepemimpinan bagi mereka merupakan pertimbangan yang sangat penting apakah pria itu pantas dicintai atau tidak. Dan yang tak kalah penting, kemapanan merupakan unsur yang tak akan dilupakan wanita dalam mempertimbangkan sosok pria yang layak untuk mereka. Sosok pria lah yang diharapkan para wanita, bukan cowok.

Karena itulah, untuk kita para cowok, kita harus secepatnya berubah. Tanamkan satu kepribadian yang nyata dalam tindak tanduk kita. Tancapkan satu ideologi yang akan mendasari visi kita ke depan. Dan pikirkanlah sebuah tujuan besar yang akan menjadi patokan kita dalam melangkah, sehingga kita tak akan pernah seperti ayam kehilangan induknya yang tak mempunyai arah.

3 komentar:

  1. hohhohoo,,
    boleh boleh,,

    "Tapi ... gua pasti akan jadi pria ... pasti!"
    ^_^

    BalasHapus
  2. kekkeke....
    pasti aku akan menjadi yang lebih dari pria,
    yaitu ikhwan....
    hahahaha!!!!

    BalasHapus
  3. Meita@smartgirl5 Mei 2009 pukul 02.27

    halah lapangan bola...
    huhuhum...
    bagus jugag,, tapi sepertinya ada yang kurang...
    menurutku smua cowok pun akan jadi pria,, hanya waktu yang akan menentukan...
    Akan jd pria seperti apa gitueww
    .
    Seperti kata bijak,, (ceileee)
    .
    Pria : usia 20th dia akan berpikir seperti di usia 40th
    Cowok : usia 40th dia akan berpikir seperti di usia 20th
    ikhwan : usia 20th udah berani nglamar anak orang???
    .
    Hehehehehe...

    BalasHapus